• Digital Humanities and Cultural Heritage
• Publications close
• Indonesian close

Film dokumenter ini menggali keunikan praktik Wayang Jimat di Dusun Kedakan, sebuah desa kecil di Pulau Jawa, Indonesia, dan menyoroti upaya pelestarian warisan budaya ini dalam menghadapi zaman modern. Wayang Jimat adalah tradisi spiritual yang menghubungkan masyarakat dengan warisan leluhur mereka melalui boneka wayang yang diyakini memiliki kekuatan magis. Dokumenter ini dimulai dengan penelusuran sejarah Wayang Jimat, menceritakan peran dan makna dalam kehidupan masyarakat Dusun Kedakan. Melalui wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, ahli budaya, dan praktisi kepercayaan setempat, kita mendapatkan wawasan tentang bagaimana Wayang Jimat tidak hanya menjadi sarana perlindungan spiritual tetapi juga cermin dari identitas budaya lokal. Film ini bukan hanya sebuah dokumenter tentang keunikan seni dan spiritualitas lokal tetapi juga menjadi panggilan untuk menjaga keberlanjutan budaya tradisional di tengah tantangan global. Dengan berfokus pada keunikan Wayang Jimat di Dusun Kedakan, film ini memberikan perspektif yang mendalam dan menginspirasi tentang bagaimana warisan lokal dapat bertahan dan berkembang dalam perubahan zaman. This documentary delves into the unique practice of Wayang Jimat in Dusun Kedakan, a small village in Java, Indonesia, shedding light on efforts to preserve this cultural heritage in the face of modern times. Wayang Jimat is a spiritual tradition that connects the community with their ancestral heritage through wayang puppets believed to possess magical powers. The documentary commences with an exploration of the history of Wayang Jimat, narrating its roles and significance in the lives of the people of Dusun Kedakan. Through in-depth interviews with community figures, cultural experts, and local practitioners, we gain insights into how Wayang Jimat serves not only as a means of spiritual protection but also as a mirror reflecting the local cultural identity. This film is not just a documentary about the uniqueness of local art and spirituality but also serves as a call to preserve traditional culture amidst global challenges. By focusing on the uniqueness of Wayang Jimat in Dusun Kedakan, the film provides a profound and inspiring perspective on how local heritage can endure and thrive amid changing times.

Sentra Tenun Troso ialah salah satu sentra industri kain tenun yang bertempat di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Sentra Tenun Troso memiliki daya cipta saing yang tinggi dan menjadi komoditas kedua setelah kerajinan ukir kayu di Jepara. Walaupun Tenun Troso mempunyai sejarah dan keindahan tersendiri, namun masih terdapat kurangnya pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda, mengenai Sentra Tenun Troso ini. Keterbatasan media yang menyajikan informasi menarik, informatif, dan kreatif mengenai kain tenun Troso, baik dalam bentuk tulisan maupun visual, menyebabkan masyarakat luar hanya mengenal kerajinan ukir di Jepara. Perancangan karya bertujuan tujuan untuk memberikan media yang informatif dan menarik dengan menggali lebih dalam mengenai sejarah dan keunikan tenun Troso Jepara. Ketika melakukan uji publik dengan 49 responden dengan menerapkan 14 poin validasi dengan 5 kriteria penilaian (Sangat Bagus, Bagus, Cukup Bagus, Kurang Bagus, Tidak Bagus), responden sebanyak 57,5% mengatakan sangat bagus, 40,4% mengatakan bagus dan 2,1% mengatakan cukup bagus. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa makna dalam Film Dokumenter “Dibalik Serat: Keindahan dan Kearifan Tenun Troso Jepara” dapat tersampaikan dan dipahami oleh responden sehingga Film dokumenter ini layak untuk di publikasikan kepada masyarakat melalui media digital yaitu Youtube. The Troso Weaving Center is one of the woven fabric industry centers located in Troso Village, Pecangaan District, Jepara Regency, Central Java. The Troso Weaving Center has high competitive creativity and is the second commodity after wood carving crafts in Jepara. Even though Troso Weaving has its own history and beauty, there is still a lack of knowledge among the public, especially the younger generation, about the Troso Weaving Center. The limited media that provides interesting, informative and creative information about Troso woven fabric, both in written and visual form, means that outsiders only know about carving crafts in Jepara. The aim of the design of the work is to provide informative and interesting media by digging deeper into the history and uniqueness of Troso Jepara weaving. When conducting a public test with 49 respondents by applying 14 validation points with 5 assessment criteria (Very Good, Good, Fairly Good, Not Good, Not Good), 57.5% of respondents said very good, 40.4% said good and 2 .1% said it was pretty good. Based on these results, it can be concluded that the meaning of the documentary film "Behind Fiber: The Beauty and Wisdom of Troso Jepara Weaving" can be conveyed and understood by respondents so that this documentary film is suitable for publication to the public via digital media, namely YouTube.

Indonesia, dengan kekayaan budaya yang melimpah, memiliki banyak cerita bersejarah yang menarik untuk dipelajari. Sayangnya, keanekaragaman budaya ini sering tidak dilestarikan secara turun temurun, meskipun banyak bangunan bersejarah yang menjadi objek wisata. Salah satunya adalah Sam Poo Kong, sebuah klenteng di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki sejarah dan cerita menarik. Meskipun sering dianggap hanya sebagai destinasi wisata, bangunan ini sebenarnya memiliki ragam budaya dan kisah bersejarah yang patut dipelajari. Untuk menyebarkan pengetahuan ini dan melestarikan keanekaragaman budaya, penulis berencana membuat video dokumenter yang informatif dan menarik tentang Sam Poo Kong. Dengan demikian, diharapkan masyarakat yang menonton video ini dapat merasakan kepuasan, terhibur, dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang tempat bersejarah ini. Indonesia, with its abundant cultural wealth, has many fascinating historical stories worth exploring. Unfortunately, this cultural diversity is often not preserved from generation to generation, despite many historical buildings becoming tourist attractions. One such example is Sam Poo Kong, a temple in Semarang, Central Java, with a rich history and intriguing stories. Although often seen merely as a tourist destination, this building actually holds a variety of cultural elements and historical tales worth studying. In order to disseminate this knowledge and preserve cultural diversity, the author plans to create an informative and engaging documentary video about Sam Poo Kong. In doing so, it is hoped that viewers will experience satisfaction, entertainment, and gain a deeper understanding of this historical site

ABSTRAK. Negara Indonesia memiliki banyak sekali sejarah di dalam masa perkembangannya. Sejarah ini pastinya akan mudah untuk dilupakan jika tidak diceritakan pada generasi yang selanjutnya. Untuk itu, maka perancang tertarik untuk membuat karya film dokumenter tentang Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti. Film dokumenter ini akan menceritakan tentang asal muasal sejarah Vihara agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana awal mula dibangunnya vihara ini hingga bertahan sampai sekarang dan juga keunikan-keunikan yang ada di dalamnya. Alasan perancang membuat film dokumenter tentang Vihara Sima adalah karena perancang melihat adanya hal unik yang ada dan juga ingin supaya vihara ini dapat lebih dikenal lebih oleh masyarakat. Harapan perancang dengan adanya video dokumenter ini masyarakat dan pemerintah dapat menjaga kelestarian Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti. The country of Indonesia has a lot of history during its development. This history will certainly be easy to forget if it is not told to the next generation. For this reason, the designer was interested in making a documentary about the Sima 2500 Buddha Jayanti Vihara. This documentary film will tell about the origins of the history of the Vihara so that people can find out how this monastery was first built and how it has survived until now and also the unique things that exist within it. The reason the designer made a documentary about Sima Vihara was because the designer saw that there were unique things that existed and also wanted this monastery to be better known to the public. The designer's hope is that with this documentary video, the community and government can preserve the Sima 2500 Buddha Jayanti Vihara.

ABSTRAK. Sektor pariwisata salah satu sektor yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia tidak hanya pariwisata alam yang dapat menarik perhatian namun juga wisata kulinernya. Seperti di Kota Salatiga Jawa Tengah terdapat tempat yang menjajakan kuliner legendaris yaitu Ronde Jago. Ronde Jago berdiri sejak tahun 1964 dan masuk kedalam salah satu wisata kuliner gastronomi di Kota Salatiga. Ronde Jago saat ini sudah pada generasi keempat namun, cita rasa yang disajikan semangkuk ronde tidak berubah dari generasi ke generasi tetap konsisten mempertahankan rasa. Karya tugas akhir ini di kemas dalam bentuk film dokumenter yang akan memperkenalkan dan menceritakan sejarah Ronde Jago sebagai salah satu wisata kuliner gastronomi Kota Salatiga. Kata kunci: Gastronomi, Film Dokumenter, Sejarah, Ronde Jago ABSTRAC. The tourism sector is one of the sectors that can help the economic growth of a country. In Indonesia, not only natural tourism can attract attention but also culinary tourism. As in Salatiga City, Central Java, there is a place that sells the legendary culinary Ronde Jago. Ronde Jago was established in 1964 and is one of the gastronomic culinary tours in Salatiga City. Ronde Jago is currently in its fourth generation, but the taste of the bowl of ronde has not changed from generation to generation and still consistently maintains its flavor. This final project is packaged in the form of a documentary film that will introduce and tell the history of Ronde Jago as one of the gastronomic culinary tours of Salatiga City. Keywords: Gastronomy, Documentary Film, History, Ronde Jago ABSTRAC. The tourism sector is one of the sectors that can help the economic growth of a country. In Indonesia, not only natural tourism can attract attention but also culinary tourism. As in Salatiga City, Central Java, there is a place that sells the legendary culinary Ronde Jago. Ronde Jago was established in 1964 and is one of the gastronomic culinary tours in Salatiga City. Ronde Jago is currently in its fourth generation, but the taste of the bowl of ronde has not changed from generation to generation and still consistently maintains its flavor. This final project is packaged in the form of a documentary film that will introduce and tell the history of Ronde Jago as one of the gastronomic culinary tours of Salatiga City.

This article explores the transformation of the text Salawat Dulang Alam and Qodratullah music into a new artwork form that embodies the narrative form of Islamic identity in West Sumatra. The research involved a collaborative work of transformation by practitioners of Salawat Dulang. The Festival Musica Sacral committee commissioned the creation of this musical artwork, and the artists created new performances with new texts following the theme requested by the committee. The production was done by adopting contemporary songs and inserting theatrical elements that collaborated with traditional Salawat Dulang song texts, highlighting the role of language as identity. The research resulted in a new form of Salawat Dulang music that is more communicative and touches the heartstrings. Incorporating contemporary text songs and theatrical elements created a fresh perspective on Salawat Dulang music, embodying Islamic identity's narrative form in West Sumatra. The study suggests that transforming traditional art forms into contemporary ones can create a new way of looking at the art form, leading to increased communication and emotional connection with the audience. It is also suggested that further research should be carried out to explore the possibilities of transforming other traditional art forms similarly, recognizing the role of language as a vital component of identity.

Learning is the most important part of the education world. The Covid-19 pandemic has hindered the learning process. This research aims to describe the Implementation of History Learning during the Covid-19 period through online/distance learning. This study uses a qualitative approach and employs data collection methods such as documentation, interviews, and observations. The research was conducted at Satya Wacana Christian Senior High School in Salatiga, which utilized the Google Classroom application as a supporting tool for online learning during Covid-19. The results of the study indicate that effective online learning can be achieved through the use of the Google Classroom application and WhatsApp Groups, which facilitate teachers in designing their lessons. One positive impact of learning during the Covid-19 period is that teachers have increased their knowledge of technology to create engaging lessons, thereby motivating students to actively participate in the learning process. Pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 mengakibatkan proses pembelajaran terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Pembelajaran Sejarah pada masa Covid-19 secara daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan pola pengumpulan data dokumentasi, wawancara, dan observasi. Penelitian dilakukan Di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga yang menggunakan aplikasi Google Classroom sebagai penunjang pembelajaran daring selama Covid 19. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran daring yang efektif menggunakan aplikasi Google Classroom, WhatsApps Group yang memudahkan guru dalam menyusun pembelajaran. Dampak positif dari pembelajaran di masa covid guru dapat menambah pengetahuanya tentang tekonologi untuk menyusun pembelajaran yang menarik, sehingga peserta didik semangat mengikuti pembelajaran.

Indonesia dengan segala keanekaragaman suku dan budaya hingga keindahan alam yang tidak ada habisnya, pariwisata menjadi salah satu potensi yang dikembangkan lebih lagi. Sektor pariwisata saat ini sedang tren dengan adanya desa wisata yang memiliki konsep budaya, alam serta masyarakat lokal, salah satu desa wisata tersebut adalah Desa banjarejo. Desa wisata banjarejo merupakan salah satu desa yang memiliki cagar budaya, hal ini dikarenakan di desa ini banyak ditemukan fosil-fosil serta penemuan benda benda purbakala yang menjadikan desa ini memiliki sejarah yang perlu ditelisik lebih dalam lagi. Dengan banyak nya benda serta fosil di masa lampau kemudian pada tahun 2022 dibangun dan diresmikanlah museum banjarejo dan museum gajahan sendang gandri yang digunakan untuk menyimpan fosil serta benda benda masa lampau, dari hal tersebut penulis ingin membuat video dokumenter untuk dapat memberikan informasi tentang sejarah penemuan fosil hingga akhirnya dibangun museum. Indonesia, with its diversity of tribes and cultures the endless natural beauty, tourism is one of the potential to be developed even more. The tourism sector is currently trending with the existence of tourist villages that have the concept of culture, nature, and local communities; one of these tourist villages is Banjarejo Village. Banjarejo tourist village is one of the villages with cultural heritage; this is because, in this village, many fossils and discoveries of ancient objects have been found, which make this village have a history that needs to be examined further. With lots of things and fossils from the past, in 2022, the Banjarejo Museum and the Gajahan Sendang Gandri Museum were built and inaugurated, which were used to store fossils and objects of the past. From this, the author wants to make a documentary video to provide information about the history of fossil discoveries until the museum was built.

Proses pencetakan citra digital atau gambar yang telah diolah oleh komputer ke atas permukaan bahan atau media fisik lainnya dengan menggunakan mesin cetak (printer) disebut dengan digital printing, yaitu teknik percetakan yang sedang berkembang saat ini. Mayoritas customer pada bidang digital printing ini adalah orang umum yang masih belum mengetahui produk- produk digital printing. Maka dari itu dibutuhkan seorang customer service untuk melayani pelanggan yang ingin bertanya. Namun yang menjadi ironi adalah pelanggan ingin mendapatkan respon yang cepat untuk setiap pertanyaan, sedangkan seorang customer service hanya dapat menjawab pertanyaan pelanggan satu per satu. Sehingga hal ini dinilai kurang memberikan kepuasan pelanggan. Atas dasar tersebut penulis melakukan penelitian tentang pembuatan sebuah agen virtual yang dapat membantu customer service memberi informasi kepada pelanggan dengan cepat juga menangani beberapa pelanggan secara bersamaan. Tahapan awal merupakan pengolahan text pre-processing pada dataset menggunakan pendekatan Natural Language Processing yang membuat agen virtual dapat memahami bahasa yang digunakan oleh manusia. Kemudian tahap selanjutnya adalah prediksi respon menggunakan algoritma Jaringan Syaraf Tiruan. Kemudian agen ini diuji dengan menggunakan 25 percakapan yang berbeda dan berhasil menjawab 24 percakapan dan mendapatkan tingkat akurasi tinggi sebesar 96%. Agen virtual ini kemudian akan diintegrasikan ke aplikasi Telegram menggunakan API Telegram.

To make people aware not to be influenced by discursive practices carried out by capitalists, this study seeks to explore the forms and persuasive strategies of advertorial advertisements found in the newspapers of Jawa Pos, Kompas, and Republika. Through this research, it is expected that people can use the goods and services offered according to their needs, not because they are influenced by persuasive language that is deliberately used by advertising producers. To examine these efforts in discourse can be dismantled through the theory of Critical Discourse Analysis (CDA). This qualitative research shows that persuasive diction in advertorial advertisements uses superlative construction, comparative construction, nominalization, transitive verbs, and adjectives as symbols. In terms of strategy, persuasive diction in advertorials is conveyed by the strategy of providing scholarly images, images of using high technology, images of product effectiveness, images of modern life, prestigious and luxurious images, and images of enjoyment and satisfaction.Advertorials generally have meanings that can represent the experience and knowledge of the community. In short, the findings show that persuasive language aims to build a positive image to potential consumers, through which they can get as much profit as possible. Without realizing what is done by advertising producers through persuasive forms and the strategies they use is a form of hegemony.